Pages

Rabu, 14 Januari 2015

Lompat Tinggi

Dalam cabang olahraga, gerakan melompat dibagi atas dua yakni Lompat Jauh dan Lompat Tinggi. Cabang olahraga lompat tinggi sudah sejak lama diperlombakan dalam kelompok atletik di Olimpiade maupun kompetisi dunia lainnya. Dalam melakukan lompat tinggi, poin paling penting bagi atlit adalah membuat lompatan setinggi mungkin dengan tidak membiarkan salah satu anggota tubuh meyentuh mistar dan membuat ia berubah tempat, sebab hal tersebut akan dianggap gagal. Hal lain yang patut dihindari adalah gerak lari pada awalan yang terlampau cepat, saat hendak menolak, kaki terlalu lurus ke depan, badan yang condong dan terlampau mendekati mistar, atlit dapat melewati mistar namun dalam posisi seperti duduk membuat sebuah lengkungan badan yang terlalu dini, dan gerak yang terlambat di akhir. Untuk dapat meloncat melewati mistar, tentu diperlukan kekuatan, kelentukan, dan kecepatan yang digabungkan menjadi keterampilan gerak dalam menolak, melayang di atas mistar, dan melakukan pendaratan dengan baik.



Mistar dalam lompat tinggi  dipasang secara mendatar pada dua buah tiang yang tingginya  bisa mencapai 2,5 meter. Panjang mistar tersebut minimal 3,15 meter. Olahraga lompat tinggi ini dilakukan secara indoor dengan menggunakan daerah awalan yang panjangnya maksimal 15 meter dan titik tumpu datar dengan kemiringan 1 banding 100. Sementara itu, tiang lompat haruslah kokoh dan kuat. Jarak antara tiang yang satu dan tiang lainnya yakni 3.98 sampai 4.02 meter.  Alat lain yang dibutuhkan dalam lompat tinggi adalah tempat mendarat yang terbuat dari karet atau kasur busa. 

Peraturan Perlombaan Lompat Tinggi
1) Tolakan menggunakan satu kaki
2) Pelompat boleh melompat sesuai dengan ketinggian yang ia kehendaki
3) Urutan pelompat diatur dengan cara diundi.
4) Juri mistar mengumumkan tinggi mistar yang akan dilewati pertama kali.
5) Peserta tidak boleh menggunakan tempat tolakan atau awalan untuk melakukan latihan

Sah dan Tidaknya Hasil Lompatan
1) Menumpu dengan dua kaki.
2) Menjatuhkan bilah lompat
3) Dipanggil lebih dari 3 kali atau lebih dari 2 menit tidak hadir.
4) Menyentuh tanah atau daerah pendaratan tanpa melalui mistar lompat.
5) Meninggalkan atau memberi tanda pada daerah lompat.



GAYA LOMPAT TINGGI

Beberapa gaya pada lompat tinggi sebagai berikut: 
1. Gaya Gunting ( Eastern Form )


              
Untuk dapat melakukan lompat tinggi Gaya Gunting ini cukup mudah yaitu sebagai berikut. 
  • Pelompat mengambil awalan dari tengah.
  • Melompat dengan bertumpu menggunakan kaki yang terdekat dengan mistar. Jika bertumpu dengan kaki kiri, maka pada saat mendarat dengan kaki kiri terlebih dahulu.
  • Di udara, badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi. 


2. Gaya Guling Perut ( Straddle )
Gaya Guling Perut yaitu sebuah gaya yang dimulai dengan cara menikung dengan cepat. Tujuan awalan pada gaya ini adalah untuk mempersiapkan tolakan, mempersiapkan sudut lepas landas serta menciptakan arah horizontal yang kemudian akan diubah menjadi kecepatan bertikal atau ke atas. Pada proses tolakannya, gaya ini menekankan pada penggunaan 1 kaki yang paling kuat. Adapun tujuan tolakan pada gaya ini adalah untuk memperoleh saat tepat memutar untuk bisa melewati mistar, untuk merubah gerak datar atau horizontal menjadi arah atas atau vertikal.  
  • Rangkaian gerakan dalam lompat tinggi gaya guling perut:
    a.        Awalan
    ·   Berlari dengan kecepatan yang disesuaikan,
    ·   Awalan dari samping kira-kira bersudut 30°/40° dengan tiang lompat,
    ·  Berlari agak serong dari mistar.
    b.       Tolakan
    ·   Bertumpu dengan kaki yang terdekat dengan mistar.
    ·   Sesaat akan bertumpu, badan merebah sedikit atau condong ke belakang,
    ·   Kaki tumpu menolak ke atas, sehingga lutut lurus dan kedua lengan diayun ke depan atas.
    ·   Kaki yang lain diayunkan dengan kuat, lurus ke depan atas,
    c.       Sikap badan di atas mistar
    ·   Tidur telungkup terus ber guling, serta badan dan kepala diturun kan,
    ·   Pada saat badan mulai turun, lutut segera diluruskan ke belakang.
     Mendarat
         Bila menggunakan tumpuan kaki kiri maka mendarat dengan kaki kanan terlebih dahulu. Dilanjutkan dengan gerakan berguling.



3.  Gaya Flop
                                 



Cara melewati mistar dengan gaya ini merupakan kebalikan dari gaya straddle. Lompatan straddle berguling di atas mistar dengan perut menghadap ke bawah (ke arah mistar). Lompatan flop melewati mistar dengan punggung yang menghadap ke bawah.
          Rangkaian gerakan dasar lompat tinggi gaya flop yaitu:

a.       Awalan
Berbeda dengan straddle, awalan pada flop arahnya dari depan, dilakukan dengan sangat cepat, dengan cara sedikit melingkar atau menikung, dan tegak lurus menghadap letak mistar. Awalan dari depan menuju tiang sandaran mistar sebelah kanan (bila bertumpu pada kaki kiri). Pada langkah-langkah terakhir mengubah arah serong ke kiri, tidak lagi tegak lurus pada mistar.
b.      Tolakan
·   Jika bertumpu dengan kaki kanan, kaki kanan menumpu dengan kuat,
·   Kaki kiri diangkat dengan lutut ditekuk sambil memutar badan ke arah awalan,
·   Badan membelakangi mistar,
·   Disusul dengan gerakan melintang melewati mistar dengan punggung melengkung.
c.        Sikap badan di atas mistar
·   Kepala paling dulu melewati mistar,
·   diikuti dengan badan yang telentang,
·   punggung menghadap mistar.
·   setelah mencapai titik ketinggian maksimal dan pantat melewati mistar, kedua kaki diayun ke atas untuk dapat melewati mistar seluruhnya.
·   dagu ditarik ke bagian dada dan punggung atlit diusahakan ada di atas mistar dengan menyerupai busur yang melintang.
d.      Mendarat
Anggota tubuh yang mendarat terlebih dahulu adalah punggung. Sikap tubuh telentang saat mendarat. Oleh karenanya, gaya lompat tinggi ini hanya mungkin dilakukan di atas busa. Jangan mencoba gaya flop di bak pasir.
4. Gaya Pelana



Gaya ini sebenarja juga hampir sama dengan gaya guling barat. pelompat menuju ke palang secara bersudut. ketika melepasi palang, maka pelompat memandang ke bawah dan keadaan badannya seolah-olah meniarap diatas palang.
5.  Gaya Guling sisi (Western Roll)
                               


Saat di atas mistar posisi badan miring. Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, tidak dari tengah tapi dari samping.

6. Gaya Timur
Gaya timur dilakukan oleh seorang pelompat menuju ke palang secara lurus dari hadapan 90 derajat. Saat melonjak, kaki kita bebas diayunkan secara tegak ke hadapan badannya dan pelompat melepasi palang secara mengiring.


Sumber : http://ipa3sport.blogspot.com/2015/06/lompat-tinggi.html

1 komentar:

Ibnu Absori Abdul Aziz mengatakan...

Ketahuan, dulu lompat tinggi juara nasional... :v

Posting Komentar

 

Template by Suck My Lolly - Background Image by TotallySevere.com