1.
Lebih
Afdhol dilakukan sepertiga malam terakhir malam Jumat.
2.
Dilakukan
dengan empat raka’at :
·
Raka’at
pertama : Al-Fatihah dan surat Yasin,
·
Raka’at
ketiga : Al-Fatihah dan surat As-Sajdah,
·
Raka’at
keempat Al-Fatihah dan surat Al-Mulk. Jika belum hapal bisa dilakukan dengan
memegang mushaf lalu membacanya.
3.
Setelah
Tasyahud, dalam ini terdapat dua kemungkinan terhadap maksud perkataan Nabi “Lalu ketika kau telah selesai dari Tasyahhud”
. Yang pertama sesudah membaca tasyahud tapi sebelum salam, yang kedua sesudah
salam.
Setelah tasyahud sebelum salam lakukanlah:
1. Memuji kepada Allah, misalnya, dengan mengucapkan kalimat tahmid.
2. Menghaturkan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad dan para nabi yang lain, misalnya dengan membaca shalawat Ibrahimiyah.
3. Mintakanlah ampun kepada orang orang yang beriman, misalnya membaca doa yang tersebut di dalam surah al-Hasyr: 10.
1. Memuji kepada Allah, misalnya, dengan mengucapkan kalimat tahmid.
2. Menghaturkan shalawat dan salam atas Nabi Muhammad dan para nabi yang lain, misalnya dengan membaca shalawat Ibrahimiyah.
3. Mintakanlah ampun kepada orang orang yang beriman, misalnya membaca doa yang tersebut di dalam surah al-Hasyr: 10.
وَٱلَّذِينَ
جَآءُو مِنۢ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا
ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ وَلَا تَجْعَلْ فِى قُلُوبِنَا غِلًّا
لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ رَّحِيمٌ
Dan orang-orang yang datang sesudah
mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah
kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan
janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang
yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang".
4.
Setelah
itu baru berdoa ;
اللَّهُمَّ ارْحَمْنِى بِتَرْكِ
الْمَعَاصِى أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِى وَارْحَمْنِى أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لاَ
يَعْنِينِى وَارْزُقْنِى حُسْنَ النَّظَرِ فِيمَا يُرْضِيكَ عَنِّى اللَّهُمَّ
بَدِيعَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ
الَّتِى لاَ تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا اللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلاَلِكَ وَنُورِ
وَجْهِكَ أَنْ تُلْزِمَ قَلْبِى حِفْظَ كِتَابِكَ كَمَا عَلَّمْتَنِى وَارْزُقْنِى
أَنْ أَتْلُوَهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِى يُرْضِيكَ عَنِّى اللَّهُمَّ بَدِيعَ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ الَّتِى لاَ
تُرَامُ أَسْأَلُكَ يَا اللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلاَلِكَ وَنُورِ وَجْهِكَ أَنْ
تُنَوِّرَ بِكِتَابِكَ بَصَرِى وَأَنْ تُطْلِقَ بِهِ لِسَانِى وَأَنْ تُفَرِّجَ
بِهِ عَنْ قَلْبِى وَأَنْ تَشْرَحَ بِهِ صَدْرِى وَأَنْ تَغْسِلَ بِهِ بَدَنِى
لأَنَّهُ لاَ يُعِينُنِى عَلَى الْحَقِّ غَيْرُكَ وَلاَ يُؤْتِيهِ إِلاَّ أَنْتَ
وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيمِ
Dilakukan
tiga atau lima atau tuju kali.
Jika
kita perhatikan do’a yang disebutkan dalam hadist, pada kalimat pertama
terdapat kata-kata “ Ya Allah, Rahmatilah aku dengan meninggalkan maksia…
dst” ini menunjukkan bahwa termasuk yang membuat hapalan seseorang lemah
adalah karena bermaksiat kepada Allah. Seorang Tabi’i ; Adl-Dlohhak Berkata ;
Tidak ada seorang pun yang belajar Al-Quran kemudian ia lupa
kecuali karena dosa yang ia kerjakan, karena Allah telah berfirman ; “ Dan apa
saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu
sendiri” (Asy-Syura 30), dan sesungguhnya lupa akan Al-Quran termasuk musibah
yang paling besar.
Setelah
itu barulah diikuti permohohan agar hati kita mampu menghapal Al-quran dan
karena dalam membaca Al-Quran sering terjadi kesalasalah bacaan, maka dalam doa
tsb, setelah itu terdapat permintaan agar Allah menyesuaikan bacaan kita dengan
apa yang telah Allah turunkan.
Doa
dalam hadist diatas juga mengandung permintaan agar Allah menyatukan hati dan
jiwa kita kedalam Al-Quran, agar setiap perbuatan kita sesuai dengan Al-Quran.
Sungguh ini adalah doa yang sangat bagus! Dan sangat dianjurkan bagi kaum
mukminin terutama para penghapal Al-Quran.
1 komentar:
Subhanallah... Request sholat tobat dong... Wkwkwk
Posting Komentar